Faktor-faktor yang menghambat Kreativitas
Menurut Munandar (2009) terdapat beberapa hal yang dapat
menghambat pengembangan kreativitas yaitu:
- Evaluasi,
menekankan salah satu syarat untuk memupuk kreativitas konstruktif ialah
bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi atau paling tidak menunda
pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik berkreasi.
- Hadiah,
pemberian hadiah dapat merubah motivasi intrinsik dan mematikan
kreativitas.
- Persaingan
(kompetisi), persaingan terjadi apabila siswa merasa bahwa pekerjaannya
akan dinilai terhadap pekerjaan siswa lain dan bahwa yang terbaik akan
menerima hadiah. Hal ini dapat mematikan kreativitas.
- Lingkungan
yang membatasi
Kendala lain yang juga diungkapkan oleh Munandar yaitu:
1) Kendala dari rumah
Menurut Amabile (dalam
Munandar, 2009) lingkungan keluarga dapat menghambat kreativitas anak dengan
tidak menggunakan secara tepat empat pembunuh kreativitas yaitu evaluasi,
hadiah, kompetisi dan pilihan atau lingkungan yang terbatas.
2) Kendala dari sekolah
Ada beberapa hal yang dapat menghambat
kreativitas antara lain:
- Sikap
guru, tingkat motivasi instrinsik akan rendah jika guru terlalu banyak
mengontrol, dan lebih tinggi jika guru member lebih banyak otonomi.
- Belajar
dengan hafalan mekanis, hal ini dapat menghambat perkembangan kreativitas
siswa karena materi pelajaran hanya cocok untuk menjawab soal pilihan
ganda bikan penalaran.
- Kegagalan,
semua siswa pernah mengalami kegagalan dalam kegagalan mereka tetapi
frekuensi kegagalan dan cara bagaimana hal itu ditafsirkan mempunyai
dampak nyata terhadap motivasi intrinsic dan kreativitas.
- Tekanan
akan konformitas, anak-anak usia sekolah dapat saling menghambat
kreativitas mereka dengan menekankan konformitas.
- Sistem
sekolah, bagi anak yang memiliki minat-minat khusus dan kreativitas yang
tinggi sekolah bisa sangat membosankan.
3) Kendala konseptual
Adams (dalam Munandar,
2009) menggunakan istilah conceptual blocks yaitu dinding mental yang
merintangi individu dalam pengamatan suatu masalah serta pertimbangan
cara-cara pemecahannya. Kendala itu memiliki dua sifat yaitu eksternal
dan internal.
a. Kendala yang bersifat eksternal antara
lain:
1)
Kendala kultural, menurut Adams (Munandar, 2009) ada beberapa contoh kendala
kultural yaitu:
·
Berkhayal atau melamun
adalah membuang-buang waktu.
·
Suka atau sikap
bermain hanyalah cocok untuk anak-anak.
·
Kita harus berpikir
logis, kritis, analitis dan tidak mengandalkan pada perasaan dan firasat.
·
Setiap masalah dapat
dipecahkan dengan pemikiran ilmiah dan dengan uang yang banyak.
·
Ketertarikan pada
tradisi.
·
Adanya atau berlakunya
tabu.
2)
Kendala lingkungan dekat (fisik dan sosial), contoh kendala lingkungan
dekat:
·
Kurang adanya kerja
sama dan saling percaya antara anggota keluarga atau antara teman
sejawat.
·
Majikan (orang tua)
yang otokrat dan tidak terbuka terhadap ide-ide bawahannya (anak).
·
Ketidaknyamanan dalam
keluarga atau pekerjaan.
·
Gangguan lingkungan,
keributan atau kegelisahan.
·
Kurang adanya dukungan
untuk mewujudkan gagasan-gagasan.
b. Kendala yang bersifat internal antara
lain:
1)
Kendala perceptual, kendala perceptual dapat berupa:
·
Kesulitan untuk
mengisolasi masalah.
·
Kecenderungan untuk
terlalu membatasi masalah.
·
Ketidakmampuan untuk
melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.
·
Melihat apa yang
diharapkan akan dilihat, pengamatan stereotip memberi label terlalu
dini.
·
Kejenuhan, sehingga
tidak peka lagi dalam pengamatan.
·
Ketidakmampuan untuk
menggunakan semua masukan sensoris.
2)
Kendala emosional, kendala ini mewarnai dan membatasi bagaimana kita melihat,
dan bagaimana kita berpikir tentang suatu masalah. Sebagai contoh:
·
Tidak adanya
tantangan, masalah tersebut tidak menarik perhatian kita.
·
Semangat yang
berlebih, terlalu bermotivasi untuk cepat berhasil, hanya dapat melihat satu
jalan untuk diikuti.
·
Takut membuat
kesalahan, takut gagal, takut mengambil resiko.
·
Tidak tenggang rasa
terhadap ketaksaan (ambiguity) kebutuhan yang berlebih akan
keteraturan dan keamanan.
·
Lebih suka menilai
gagasan, daripada member gagasan.
·
Tidak dapat rileks
atau berinkubasi.
3)
Kendala imajinasi, hal ini menghalangi kebebasan dalam menjajaki dan
memanipulasi gagasan-gagasan. Contoh:
·
Pengendalian yang
terlalu ketat terhadap alam pra-sadar atau tidak sadar.
·
Tidak memberi
kesempatan pada daya imajinasi.
·
Ketidakmampuan untuk
membedakan realitas dari fantasi.
4)
Kendala intelektual, hal ini timbul bila informasi dihimpun atau dirumuskan
secra tidak benar. Contoh:
·
Kurang informasi atau
informasi yang salah.
·
Tidak lentur dalam
menggunakan strategi pemecahan masalah.
·
Perumusan masalah
tidak tepat.
5)
Kendala dalam ungkapan, misalnya:
·
Keterampilan bahasa
yang kurang untuk mengungkapkan gagasan.
·
Kelambatan dalam
ungkapan secara tertulis.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kendala
yang dapat menghambat kreativitas terdiri dari kendala dari rumah,
kendala dari sekolah dan kendala konseptual.
Psikologi Abraham Maslow menemukan
bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul
sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena itulah,
bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak
diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya.
Apalagi bila si anak anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil.
Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus
mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
1.
Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
2.
Motivasi
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya
3.
Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
4.
Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut
5.
Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
6.
Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
7.
Sarana
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
8.
Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak
9.
Kerjasama
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak
10.
Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dsb.
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dsb.
Cara
Mengembangkan Bakat pada seseorang adalah sebagai berikut:
1)
Mengikuti Kegiatan
Di kampus telah banyak kegiatan-kegiatan bagi para mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa selain hanya memperoleh pengalaman dari materi di perkuliahan tetapi juga dapat memperoleh berbagai pengalaman dari kegiatan-kegiatan yang diikuti. Selain itu dengan adanya kegiatan di kampus juga dapat membantu mengembangkan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga walaupun telah menjadi mahasiswa bakat yang dimiliki tetap terlatih dan terus berkembang. Sehingga untuk para mahasiswa yang merasa memiliki bakat atau ingin menemukan bakatnya bisa melalui kegiatan-kegiatan di kampus.
Di kampus telah banyak kegiatan-kegiatan bagi para mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa selain hanya memperoleh pengalaman dari materi di perkuliahan tetapi juga dapat memperoleh berbagai pengalaman dari kegiatan-kegiatan yang diikuti. Selain itu dengan adanya kegiatan di kampus juga dapat membantu mengembangkan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga walaupun telah menjadi mahasiswa bakat yang dimiliki tetap terlatih dan terus berkembang. Sehingga untuk para mahasiswa yang merasa memiliki bakat atau ingin menemukan bakatnya bisa melalui kegiatan-kegiatan di kampus.
2)
Percaya Diri
Ketika seseorang memiliki bakat ia harus memiliki keberanian untuk menunjukkan dan mengembangkan bakat tersebut. Karena dengan menunjukkan bakat yang dimiliki kepada orang lain, orang lain dapat memberikan pendapat mereka tentang bakat yang kita miliki sehingga kita dapat terus memperbaiki dan meningkatkan bakat yang kita miliki.
Ketika seseorang memiliki bakat ia harus memiliki keberanian untuk menunjukkan dan mengembangkan bakat tersebut. Karena dengan menunjukkan bakat yang dimiliki kepada orang lain, orang lain dapat memberikan pendapat mereka tentang bakat yang kita miliki sehingga kita dapat terus memperbaiki dan meningkatkan bakat yang kita miliki.
3)
Meminta Dukungan Orang
Terdekat
Dalam mengembangkan bakat kita bisa meminta dukungan orang-orang terdekat kita, seperti orang tua dan teman-teman kita. Dengan meminta dukungan dari orang-orang terdekat kita, mereka bisa memberikan semangat untuk kita agar kita lebih baik dalam mengembangkan bakat yang kita miliki.
Dalam mengembangkan bakat kita bisa meminta dukungan orang-orang terdekat kita, seperti orang tua dan teman-teman kita. Dengan meminta dukungan dari orang-orang terdekat kita, mereka bisa memberikan semangat untuk kita agar kita lebih baik dalam mengembangkan bakat yang kita miliki.
4)
Bekerja Sama dengan
Orang yang Memiliki Bakat yang Sama
Saat bertemu dengan orang yang memiliki bakat yang sama dengan kita dan kita merasa cocok dengan orang tersebut, kita dapat saling bertukar ilmu, pengalaman dan pengetahuan tentang bakat kita. Sehingga kita dapat mengembanhkan bakat yang kita miliki dengan orang yang tepat.
Saat bertemu dengan orang yang memiliki bakat yang sama dengan kita dan kita merasa cocok dengan orang tersebut, kita dapat saling bertukar ilmu, pengalaman dan pengetahuan tentang bakat kita. Sehingga kita dapat mengembanhkan bakat yang kita miliki dengan orang yang tepat.
Cara
mengembangkan minat
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. Pada kamus besar bahasa indonesia minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan (KBBI, 2008;916). Pada blog aulia rahman, Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62). Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena itu guru berkewajiban untuk menumbuhkan minat belajar siswanya. Yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. Pada kamus besar bahasa indonesia minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan (KBBI, 2008;916). Pada blog aulia rahman, Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62). Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena itu guru berkewajiban untuk menumbuhkan minat belajar siswanya. Yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a.
Memahami kebutuhan anak
didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka.
b.
Jangan memaksa anak
didik untuk tunduk pada kemauan guru
c.
Memberikan informasi
pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan
diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu.
d.
Menjelaskan kegunaan
materi pelajaran untuk masa yang akan datang.
e.
Menghubungkan materi
pelajaran dengan peristiwa yang kontektual.
Cara Mengembangkan Bakat dan Minat
A. Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
B. Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
C. Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
D. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara
mengatasinya.
Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya (pada blog miss lolie).
Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan minat dan bakat Remaja antara lain:
Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya (pada blog miss lolie).
Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan minat dan bakat Remaja antara lain:
a) Mengikuti minat teman
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b) Penelusuran minat & bakat secara dangkal
Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya,
”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”.
”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”, Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.
Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya,
”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”.
”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”, Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.
Dengan
mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini,
remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan
akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan
ditekuninya disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya,
sehingga ia bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk
menggapai impiannya.
Bakat dan minat hanya dapat diketahui dari diri sendiri. Faktor yang mempengaruhi bakat dapat diperoleh dari faktor keturunan, belajar dan latihan. Bakat dan minat erat kaitannya, setelah mengetahui bakat yang ada pada diri tentunya kita juga harus meminatinya dengan cara mau berusaha untuk mempelajari bakat yang ada dalam diri kita. Minat seseorang mengenai suatu bidang bisa muncul dimulai karena tahu, kenal, dan kemudian merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk bidang tersebut secara lebih mendalam
SumberBakat dan minat hanya dapat diketahui dari diri sendiri. Faktor yang mempengaruhi bakat dapat diperoleh dari faktor keturunan, belajar dan latihan. Bakat dan minat erat kaitannya, setelah mengetahui bakat yang ada pada diri tentunya kita juga harus meminatinya dengan cara mau berusaha untuk mempelajari bakat yang ada dalam diri kita. Minat seseorang mengenai suatu bidang bisa muncul dimulai karena tahu, kenal, dan kemudian merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk bidang tersebut secara lebih mendalam
Sumber